Daftar Isi
ToggleSebelum ke pembahasannya jangan lupa download gratis ebook 5 saham undervalue yang sudah kami analisa dengan klik gambar dibawah ini. Sudah banyak orang mendapatkan manfaat dari ebook ini dan sudah terbukti banyak orang mendapatkan keuntungan return investasi dari membaca ebook ini GRATIS.
Pemerintah Indonesia menerapkan kenaikan tarif pajak hiburan, memicu kekhawatiran perusahaan terkait dampaknya pada laba bersih. Pemerintah menetapkan tarif pajak hiburan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pada pasal 58 ayat 2, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi uap/spa pemerintah menetapkan pajak paling rendah 40% dan paling tinggi 75%. Aturan ini berlaku mulai Januari 2024. Bagaimana perusahaan-perusahaan ini bersiap menghadapi tantangan tersebut?
Banyak perusahaan yang merasa kenaikan pajak hiburan ini bisa mengganggu kinerjanya, karena dengan naiknya pajak akan menggerus laba bersihnya. Maka disini perusahaan perlu melakukan berbagai langkah yang bisa disiapkan, misalnya menambah outlet baru, mengembangkan oulet yang sudah dimiliki, dan memperluas pangsa pasar ke kota-kota lain yang memiliki peluang bagus. Kemudian perusahaan juga bisa melakukan efisiensi terhadap beban yang dimiliki.
Kira-kira apa saja perusahaan yang bergerak di bidang ini, dan bagaimana kinerja operasionalnya saat ini?
LUCY merupakan perusahaan makanan dan minuman yang mempunyai Lucy in The Sky dan mempunyai beberapa bisnis lain. Harga ketika LUCY IPO berada di level Rp 100/lembar saham. Perusahaan ini baru IPO pada tanggal 5 Mei 2021. Pergerakan harga sahamnya sejak IPO pernah mencatatkan harga tertingginya pada bulan Agustus 2022 yang berada di level Rp 260/lembar saham, dan berangsur turun ke level Rp 155/lembar saham. Namun harga saat ini masih lebih tinggi dibandingkan harga ketika listing di Bursa.
Bagaimana kinerja dari LUCY sendiri? LUCY belum mengeluarkan laporan keuangan kuartal ketiga tahun 2023. Jadi disini kita menggunakan laporan keuangan pada kuartal kedua tahun 2023. Kita lihat pendapatan LUCY mengalami kenaikan signifikan atau naik 95,2% menjadi Rp 41,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 21,5 miliar. Kemudian untuk laba kotornya naik 72% menjadi Rp 24,8 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 14,4 miliar.
Kemudian untuk laba bersihnya mengalami penurunan -38% menjadi Rp 1,7 miliar. Hal ini disebabkan oleh beban operasi perusahaan yang melonjak, dan kalau kita lihat secara rinci di pos beban operasi tersebut, hampir keseluruhannya naik karena memang pendapatan perusahaan juga naik, namun ada gaji dan kesejahteraan yang mencatatkan kenaikan signifikan yaitu 213,9% dari Rp 3,8 miliar menjadi Rp 12,1 miliar. Hal tersebut membuat laba usaha perusahaan tertekan yang mencatatkan rugi Rp 1 miliar, dan terdapat pendapatan lain-lain sebesar Rp 4,2 miliar yang membantu bottom line perusahaan bisa mencatatkan laba bersih. Pendapatan lain-lain ini paling besar berasal dari pendapatan sponsor yaitu Rp 3,6 miliar.
WINE merupakan perusahaan yang mempunyai bisnis perdagangan dan distribusi minuman beralkohol (Wine). Perusahaan ini IPO belum lama yaitu pada tanggal 10 Januari 2023. Ketika IPO harga sahamnya Rp 129/lembar saham. Kalau kita lihat harga saham WINE mencatatkan harga tertingginya pada bulan April 2023 dengan mencapai level Rp 795/lembar saham. Kemudian juga menurun, hingga saat ini berada di level Rp 416/lembar saham. Angka ini juga masih lebih tinggi dibandingkan harga ketika IPO.
Untuk kinerja operasionalnya, pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga tahun 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 50,4% menjadi Rp 187 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 124,2 miliar. Kemudian untuk laba brutonya naik 42,2% menjadi Rp 84,7 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 59,5 miliar.
Laba bersihnya mampu mencatatkan kenaikan cukup signifikan hal ini disebabkan karena jumlah beban usaha WINE yang hanya naik 7,5% saja, kemudian perusahaan memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp 2,6 miliar dan beban lain-lainnya juga turun menjadi Rp 460,1 juta. Hal ini menyebabkan laba bersih WINE pada kuartal ketiga tahun 2023 ini mampu naik 111,9% menjadi Rp 37,2 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 17,5 miliar.
ICON merupakan perusahaan jasa perhotelan yang berlokasi di Denpasar, Bali. Kegiatan bisnis utamanya adalah jasa akomodasi, penyediaan dan penyewaan kamar, fasilitas spa, dan cottage. Perusahaan ini sudah listing di Bursa sejak tanggal 8 Juli 2005. Harga sahamnya sebelum tahun 2018 sangat volatile, kemudian turun. Hingga saat ini harga sahamnya berada di level Rp 50/lembar saham saja.
Kinerja operasional ICON pada kuartal ketiga tahun 2023 mencatatkan pendapatan yang naik 8,9% menjadi Rp 126,8 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 116,5 miliar. Dan untuk laba brutonya mengalami penurunan 40,5% menjadi Rp 13,2 miliar dari sebelumnya Rp 22,2 miliar. Hal ini karena beban pokok pendapatannya naik 20,5%.
Karena beban pokok pendapatannya yang naik, dan beban usaha yang masih cukup tinggi membuat ICON mencatat rugi usaha. Namun karena memperoleh pendapatan lainnya sebesar Rp 7,3 miliar dan pendapatan keuangan sebesar Rp 1 miliar. Membuat perusahaan mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 3,2 miliar dari sebelumnya rugi Rp 27,3 juta.
Jadi, bagaimana menurut Anda dengan kenaikan pajak hiburan ini, mengingat kinerja dari ketiga emiten diatas diantaranya ada yang masih memiliki beban cukup besar dan nanti jika pajaknya naik bisa membuat laba bersihnya tambah tergerus.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendalami lebih banyak informasi mengenai strategi investasi yang cerdas. Bergabunglah sekarang dalam program Value Investing Mastery bersama ribuan member lainnya. Klik gambar di bawah ini dan dapatkan wawasan eksklusif untuk mengoptimalkan portofolio investasi Anda